Prospektif Kombinasi Probiotik dan Herbal Bagi Kesehatan

Ilustrasi oleh Majalah Infovet

Probiotik semakin populer bukan hanya di kalangan masyarakat pengguna, namun juga di kalangan akademisi dan praktisi. Bakteri usus yang tidak hanya komensal, tetapi juga menjalani co-evolusion simbiotik bersama dengan inangnya ini ternyata memiliki multi peran dengan “berjuta” khasiat.  Bakteri ini dikenal dengan sebutan “mikroba baik”. Bakteri yang residensinya paling banyak di usus memberikan keuntungan bagi inangnya dikarenakan memiliki banyak fungsi. Diantaranya, menghasilkan berbagai nutrisi, mencegah infeksi yang disebabkan oleh patogen usus, dan memodulasi respons imunologis yang normal. Modifikasi mikrobiota usus untuk mencapai, memulihkan, dan mempertahankan keseimbangan yang menguntungkan dalam ekosistem, dan aktivitas mikroorganisme yang ada di saluran pencernaan. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan kondisi kesehatan inang.

Pengenalan probiotik, prebiotik, atau sinbiotik dalam makanan manusia akan dapat menguntungkan mikrobiota usus. Asupan mikroba ini dapat diperoleh dari sayuran, buah mentah, dan produk fermentasi. Misalnya susu probiotik yang sudah dikenal masyarakat luas antara lain yogurt dan kefir. Menurut WHO, probiotik merupakan mikroba yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup akan memberikan manfaat bagi kesehatan. Sebagai flora normal, probiotik dapat dikonsumsi dalam bentuk biomassa sel hidup dan/atau produknya seperti bakteriosin. Di Canada, dokter sudah meresepkan probiotik untuk pasiennya. Sediaan obat dan food supplement yang mengandung probiotik juga sudah beredar dan banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia.

Makalah ini memberikan ulasan informasi khusus tentang peran susu probiotik Lactobacillus plantarum ATCC 8014 dan kombinasinya dengan ekstrak air daun kelor (Moringa eleifera) sebagai anti bakteri penyebab infeksi rongga mulut Streptococcus mutans. Sebelumnya juga dilaporkan minuman fermentasi susu probiotik Lactobacillus plantarum MTCC 5422 dengan jus daun Moringa oleifera dan akar Beta vulgaris L merah menunjukkan aktivitas melawan bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan gram negatif Escherichia coli. Beberapa penelitian terkait yang sudah dilakukan antara lain daya antibakteri kombinasi susu probiotik dengan jus tomat dan madu. Kemampuan kombinasi susu probiotik dengan ekstrak daun jambu biji juga sudah terbukti meningkatkan salah satu parameter sistem imun yang berperan dalam imunomodulator. Kombinasi susu probiotik dengan pasta tomat juga dilaporkan daya anti oksidannya. Konsorsium probiotik yang terdiri dari 7 spesies ternyata mampu menghambat pertumbuhan bakteri  ESBL dan MRSA. Konsorsium tersebut juga terbukti mampu meningkatkan sekresi interferon gamma dari PBMC pasien TB anak.  

Tanaman kelor dikenal sebagai “pohon ajaib” karena kandungan senyawa dan sifat multiaktifnya. Ekstrak air daun kelor telah dilaporkan sebagai senyawa saponin, tannin, flavonoid dan menunjukkan aktivitas antibakteri berspektrum luas. Ekstrak etanolnya juga menunjukkan hambatan pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ekstrak ini mengandung senyawa flavonol dan quercetin yang terbukti sebagai antibakteri. Kombinasi ekstrak daun kelor dengan susu probiotik diharapkan menghasilkan aktivitas sinergis khususnya dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen.

Metode dan Hasil

Aktivitas hambatan pertumbuhan susu fermentasi Lactobacillus plantarum ATCC 8014 dan kombinasinya dengan ekstrak air daun kelor terhadap Streptococcus mutans telah diobservasi. Sediaan yang dihasilkan berpotensi dikembangkan sebagai makanan sehat karena nilai gizi serta fungsinya yang bermanfaat bagi kesehatan. Uji daya hambat terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans galur lokal dilakukan dengan metode difusi pada media nutrient agar.  Efektivitas susu fermentasi probiotik dan kombinasinya dengan sediaan ekstrak air daun kelor terhadap bakteri uji dinilai dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) untuk menunjukkan potensinya. Ekstrak air daun kelor disiapkan sebagai infus sesuai dengan persediaan yang dikonsumsi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM ekstrak air daun kelor dan susu fermentasi L plantarum adalah 20% dan 35%. Kombinasi susu fermentasi probiotik dan ekstrak air daun kelor disiapkan dalam berbagai perbandingan konsentrasi (1: 9, 2: 8, 3: 7, 4: 6, 5: 5, 6: 4, 7: 3, 8: 2, dan 9: 1). Diperoleh perbandingan optimal kombinasi 2:8 dengan harga KHM 45%. Dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan bila dikonsumsi dalam bentuk tunggal, maka akan diperoleh multi khasiat yang lebih menguntungkan bagi kesehatan. Tentu masih diperlukan kajian lanjut untuk uji efektivitas, toksisitas dan keamanan sebelum dikonsumsi. 

Prospektif probiotik baik dalam bentuk kultur tunggal maupun multi kultur, baik sendiri maupun dalam bentuk kombinasi dengan matriks atau bahan lain yang kompatibel menunjang viabilitasnya dan aktivitasnya perlu mendapatkan atensi khusus untuk dikembangkan. Klaim persediaan probiotik dan kombinasinya dengan herbal sebagai food supplement, pendamping terapi atau adjuvant sangatlah berpeluang. Mengingat aktivitasnya yang sangat kompleks. Di Jepang sudah beredar sediaan probiotik mengandung 17 spesies dengan multifungsinya. Kita tentu juga memiliki peluang untuk mengembangkannya di negeri yang kaya akan potensi alam sebagai sumber probiotik.

Penulis: Dr. Isnaeni, MS., Apt.

Informasi detail riset ini dapat diakses pada artikel kami di:

https://doi.org/10.12991/jrp.2019.179

Isnaeni, Agustin Maulidina, Idha Kusumawati, Erni Maduratna Setyawatie.Inhibitory activity of Lactobacillus plantarum ATCC 8014 fermented milk combined with aqueous extract of Moringa oleifera leaves against Streptococcus mutans. J. Research in Pharmacy/ Marmara. 2019; 23(4): 701-710.


Unduhan